INSPIRASI DAN INFORMASI (Yesi Nursofia)

Yak, berdamaiii Berada di semester krisisnya perkuliahan itu rasanya memang perlu banyak berdamai. Mungkin aku devinisiin berdamai versi aku dulu yak : berdamai dengan memaafkan. Banyak bagian dari perjalanan kehidupan kita yang menyakitkan sehingga meninggalkan bekas yang tidak mudah untuk kita hilangkan. Contohnya seperti dihianati oleh orang yang paling kita percaya, dibuat kecewa sama orang yang kita cinta atau pun dicurangi dan bentuk lain yang hati kita nggak mudah buat nerima. kejadian itu udah lampau, bertahun-tahun yang lalu, tapi di kehidupan sekarang masih saja sekilas terbayang-banyang, nah bayang-bayang yang datang itu kembali menggores luka yang udah pernah sembuh. Menurutku, kenapa luka itu mudah tergores sehingga kita merasakan sakit itu lagi? Nah, jawabannya kita belum berdamai. Orang yang dimasa lalu itu sudah sadar dan minta maaf, secara verbal pun kita sudah memafkan, tapi, diri kita sendiri belum berdamai dengan rasa sakit dan kesalahan yang mereka pernah lakuin. S...

Ayah, disaat ku tulis satu kata ini mataku langsung membendung air mata yang aku tak paham itu artinya apa. Yah, menjadi dirimu aku yakin itu bukan lah hal yang mudah, yah maafin kakak kalau kakak belum bisa meringankan beratnya pekerjaan ayah, belum bisa memberikan hadiah utuk ayah, belum bisa memberikan sesuatu untuk ayah. Yah, kakak pandangi foto keluarga kita dalam-dalam, kebahagiaan yang kakak rasakan nggak pernah terbayangkan sebelumnya. Harapannya kita sama-sama bisa menyaksikan hari bahagia anggota keluarga kita, seperti ayah datang di acara wisuda nya kakak, wisuda S. Farm, wisuda apoteker, wisuda M. Farm maupun gelar doktor. Yah, ayah pun tau kakak punya cita-cita yang tinggi, pengen jadi orang yang berguna bagi bangsa dengan dedikasi yang nyata, tapi kadang kakak belum telalu kuat dengan pahitnya perjalanan perjuangan yang kakak lalui, rasanya ingin setiap lagkah kakak selalu ada ayah dan emak. Kakak masih terlalu rapuh, masih terlalu manja dan masih merasa selalu menjadi an...

_Sebuah Renungan_ Betapa aku jauh dari kata sholehah itu. Allah telah memuliakan dan menyempurnakan ciptaannya untuk kaum hawa, namun kami tidak lah mempunyai ilmu untuk layak dikatakan sebagai wanita shalihah. Bagaimana bisa aku mewujudkan hadis at thabrani "barang siapa diberi oleh Allah seorang istri yang shalihah, maka dia telah membantunya untuk menyempurnakan setengah dari agamanya. Untuk itu, hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada setengah lainnya". Aku ingin menjadi hadiah itu, menjadi kebahagiaan untuk dia laki-laki sholeh itu dimana ia menikahi aku dalam gelar wanita shalihah. Yaa Allah, betapa aku jauh dari kriteria wanita shalihah itu. Sangat belum pantas ya Allah. Ada keragu-raguan disetiap tindakan, ada rasa takut disetiap siang dan malam, takut Ya Allah disetiap langkahku ternyata menjadi dosa, bau parfumku ternyata   seperti dosa zina, belum lagi interaksiku yang bisa saja berdosa karena ikhtilat. Bisa saja saat aku menghadap ke depan berbentuk setan dan meng...

Outfit paling bagus dizaman itu, dengan sendal yang harga 10-15 ribuan yang hampir tiap minggu ganti (karena hilang, maka beli lagi). Rok dan baju  kemeja anak kuliahan pada masanya, jilbab sesuai trend emak-emak tapi nggk boleh pendek, dibilang gaya nenek-nenek kami cuek, di bilang nggk gaul kami bodo amat.  Yang penting bisa pulang ke rumah walaupun cuma 1 malam setengah hari dirumah.   Belanja bahan masak sendiri buat seminggu bareng-bareng, pulang cari mobil dan ojek sendiri, sering dikira mahasiswa padahal masih tingkat SMP. Kadang sering berfikir keras kita lho masih anak-anak kok di kira mahasiswa ya, mahasiswakan udah dewasa banget ya.  Sekarang semuanya udah jadi mahasiswa, tapi rasanya nggk sedewasa mahasiswa yang kita bayangin dulu ya😁  

Mungkin kita bisa kembali pada 10 tahun yang lalu.  Ku rasa tidak ada yang benar-benar berubah.  Masih dengan dia yang periang, lesung pipi nya tidak pudar, hanya saja tidak terlalu dalam karena ketinggian pipi yang bertambah.  Kamu masih diri mu yang dulu. Hanya saja mungkin beberapa kebiasaan dan prioritas yang berubah.  Dari senyum mu masih sama, cara mu mengagumi, cara mu bermimpi, aku masih mengenali kamu yang dulu.  Tapi harus kamu sadari, dirimu sudah berada pada titik 21 bukan lagi umur belasan.  Yang ku harapkan semangatmu masih sama, asa mu terus bercakrawala, kamu tetap istimewa. Menjadi orang paling bahagia, yang selalu mau belajar, selalu memiliki semangat.  Selalu dan selalu.  Semangat ya bahagiain orang tua. Ku tatapi lagi, dari mata nya banyak yang berubah, dari terawang-awang sampai pada mata berani yang punya arah. Tetap lah menjadi seperti 10 tahun yang lalu dan semangat yang terus terjaga pada tahun-tahun yang akan datang.

Februari 23, 2019 assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh. apa kabar taman teman semua terima kasih yang berkunjung ke blog yesi aku mau cerita nih karena suatu hal yang terjadi padaku hari ini dibaca ya.. jadi tadi setelah kuliah pagi aku bersama teman-temanku merencanakan ingin hang out mumpung weekend ke kota ditempat kami kuliah. oh iya kenalin aku mahasiswa di salah satu universitas di jambi, panggilan akrabku yesi. kemudian kami kesuatu tempat untuk menikmati hari ini, ternyata tak sesuai ekspektasi kami  turun hujan ditengah perjalanan dan semua baju kami basah, dan ternyata kami sedang didepan rumah kenalan temanku  kami bertanya. ehh kok disini rame ya, ada emak-emak yang bantu jawab, disini barusan ada orang terkenal yang meninggal, innalillahi ucap kami bersamaan, salah satu diantara kami ngajak ikut takziah dan membatalkan acara main-main kami. hari ini perasaan aku agak nggk enakan, saat kami masuk aku berpapasan dengan seseorang ikwan otomatis aku nunduk da...