HEMATOLOGI
Mekanisme pembekuan darah merupakan
hal yang kompleks. Mekanisme ini dimulai bila terjadi trauma pada dinding
pembuluh darah dan jaringan yang berdekatan, pada darah, atau berkontaknya
darah dengan sel edotel yang rusak atau dengan kolagen atau unsure jaringan
lainnya di luar sel endotel pembuluh darah. Pada setiap kejadian tersebut,
mekanisme ini menyebabkan pembentukan activator protrombin, yang selanjutnya
akan mengubah protrombin menjadi thrombin dan menimbulkan seluruh langkah
berikutnya.
Mekanisme secara umum, pembekuan
terjadi melalui tiga langkah utama:
11. Sebagai respon terhadap rupturnya pembuluh darah yang ruak, maka rangkaian
reaksi kimiawi yang kompleks terjadi dalam darah yang melibatkan lebih dari
selusin factor pembekuan dara. Hasil akhirnya adalah terbentuknya suatu kompleks substansi
teraktivasi yang disebut activator protrombin.
22. Aktivator protrombin mengkatalisis pengubahan protrombin menjadi thrombin.
33. Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin
yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk membentuk bekuan.
Mekanisme
Koagulasi, terdiri dari dua jalur yaitu :
11. Melalui jalur Ekstrinsik yang dimulai dengan terjadinya trauma pada dinding
pembuluh dan jaringan sekitarnya
2.2. Melalui jalur Instrinsik yang berawal di dalam darah itu sendiri.
Pada kedua jalur ini, baik Ekstrinsik maupun
Instrinsik, berbagai protein plasma, terutama betaglobulin, memegang peranan
utama. Bersama dengan faktor-faktor lain yang telah diuraikan dan terlibat
dalam proses pembekuan, semuanya disebut faktor-faktor pembekuan darah, dan
pada umumnya, semua itu dalam bentuk enzim-enzim proteolitik yang inaktif. Bila
berubah menjadi aktif, kerja enzimmatiknya akan menimbulkan proses pembekuan
berupa reaksi-reaksi yang beruntun dan bertingkat.
Anti Koagulasi
Ialah Senyawa
yang dapat menghambat penggumpalan darah dinamakan antikoagulan. Antikoagulasi
ada yang bekerja dengan cara mengganggu pematangan protein factor penggumpalan
yaitu antagonis vitamin K seperti dikumorol, selain itu ada juga antikoagulan
yang bekerja dengan mengaktifkan antitrombin, yaitu Heparin, menghambat kerja
thrombin yang sudah aktif dalam mengkatalis proses penggumpalan darah.
Antikoagulan
digunakan untu mecegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau
menghambat fungsi beberapa factor pembekuan darah. Atas dasar ini antikoagulan
siperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya thrombus dan emboli, maupun
untuk mencegah bekunya darah invitro pada pemeriksaan laboratorium atau
transfusi.
Antikoagulan dapat dibagi menjadi
tiga kelompok :
1.
Heparin
Efek
antikoagulan heparin timbul karena ikatannya dengan AT-III. AT-III berfungsi
menghambat protease factor pembekuan
termasuk factor IIa(thrombin), Xa dan IXa, dengan cara membentuk
kompleks yang stabil dengan protoase factor pembekuan.
2. Antikoagulan oral,
Terdiri dari derivate
4-hidroksikumarin misalnya: dikumarol, warfarin, dan derivate-derivat indan-1,3
dion misalnya: anisindion; Dalam
golongan ini dikenal derivate 4-hidroksi kumarin dan derivate
indan-1,3-dion.perbedaan utama antara kedua derivate tersebut terletak pada
dosis, mula kerja, dan efek sampingnya sedangkan mekanisme kerjanya sama.
. Antikoagulan oral
Merupakan
antagonis vitamin K. Vitamin K ialah kofaktor yang berperan dalam aktivasi
factor pembekuan darah II,VII,IX,X yaitu dalam mengubah residu asam glutamate
menjadi residu asam gama-karboksiglutamat. Untuk berfungsi Vitamin K mengalami
siklus oksidasi dan reduksi di hati. Antioagulan oral mencegah reduksi Vitamin
K teroksidasi sehingga aktivasi factor-faktor pembekuan darah terganggu/tidak
terjadi.
Antikoagulan oral dikontaindikasikan
pada penykit-penyakit dengan kecenderungan
perderahan,diskrasia darah, tukak saluran cema, divertikululitis, colitis, endocarditis
bacterial sub akut, keguguran yang mengancam, operasi otak dan medulla spinalis, anestesi lumbal, defisiensi
Vitamin K serta penyakit hati dan ginjal yang berat.
3.
Antikoagulan yang bekerja dengan
mengikat ion kalsium, salah satu factor pembekuan darah. Natrium sitrat dalam
darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat. Bahkan ini banyak digunakan dalam darah untuk
transfusi karena tidak toksik. Tetapi dosisnya yang terlalu tinggi. Umpamanya
pada transfuse darah sampai kurang lebih
1.400 mL dapat menyebabkan
depresi jantung.
Asam oksalat dan
senyawa oksalat lainnya digunakan untuk antikoagulan invitro, sebab terlalu
toksik untuk penggunaan invivo. Natrium edetat mengikat kalsium menjadi suatu
kompleks dan bersifat sebagai antikoagulan.
ANTITROMBOTIK
Antitrombotik
adalah obat yang dapat menghambat
agregasi trombosit sehingga menyebabkan
terhambatnya pembentukan thrombus yang terutama sering ditemukan pada system
arteri. Yang termasuk kedalam anitrombolitik sebagai berikut:
1 .Aspirin,
aspirin menghambat sintesis tromboksan A2 (TXA2) didalam trombosit dan
prostasilin (PGI2) dipembuluh darah dengan menghambat secara irreversible enzim siklooksigenase
(aan tetapi siklooksigenase dapat dibentuk kembali oleh sel endotel) penghambatan
enzim siklooksigenase terjadi karena aspirin mengasetilasi enzim tersebut.
Aspirin dosis kecil hanya menekan pembentukan TXA2, sebagai akibatnya terjadi
pengrangan agregasi trombosit.
2. Dipirimidol
menghambat ambilan dan metabolism adenosine oeh eritrosit dan sel endotel
pembuluh darah, dengan demikian meningkatkan kadarnya dalam plasma. Efek
samping yang paling sering yaitu sakit kepala biasanya jarang menimbulkan
maslah dengn dosis yang digunakan
sebagai antitrombotik. bioavaibilitas obat ini sangat bervariasi. Lebih
dari 90% dipirimidol terikat protein dan
mengalami enterohepatik. Masa paruh eliminasibervariasi 1-12 jam.
3. Tiklopidin
menghambat agregasitrombosit yyang diinduksi oleh ADP. Inhibisi maksimal
agregasi trombosit baru terlihat setelah 8-11 hari terapi. Berbeda dari aspirin
, tiklopidin tidak mempengaruhi metabolism prostaglandin. Dari uji klinik
secara acak dilaporkan adanya manfaat tiklopidin untuk mencegah kejadian stroke.
4. Klopidogrel
obat ini sangat mirip dengan tiklopidin dan nampaknya lebih jarang menyebabkan
trombositopenia dan leukopenia dibandingkan tiklopidin. Untuk pencegahan
berulangnya stroke kombinasi klopidogrel dengan aspirin nampaknya sama efektif
dengan kombinasi tiklopidin dengan aspirin.
5. Penghambat
glikoprotein IIb/IIIa merupakan integrin
permukaan trombosit yang merupakan
reseptor untuk fibrinogen dan factor von willebrand, yang menyebabkan
melekatnya trombosit pada permukaan asing dan antar trombosit, sehingga
terjadinya agregasi trombosit obat jenis ini adalah absiksimat dan integrilin.
Pertanyaan:
1.Bagaimana pengaruh heparin terhadap
pemeriksaan darah untuk pasien yang melakukan pemeriksaan secara rutin?
2. Bagaimanakah kontra indikasi obat
antikoagulan oral?
3. Bagaimana tindakan dan pemilihan terapi
pertama yang tepat untuk kasus pendarahan?
Daftar
Pustaka:
Gunawan,
S.G., Setiabudi ,R., Nafrialdi., Instiaty. 2016. Farmakologi dan Terapi Edisi VI. Departemen Farmakologi dan
Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, UI Press.
Siswandono dan
B.soekardjo.2000. Kimia medisinal Edisi I
,Surabaya, Airlangga University press.
Siswandono. 2016. Kimia medisinal Edisi II ,Surabaya, Airlangga
University press.
assalamua'laikum yesi, nurul mencoba menjawab no. 3 Pendarahan harus dihentikan secepat mungkin agar tubuh tidak kehilangan terlalu banyak darah. Pasien harus segera mendapatkan pertolongan medis sebanyak mungkin. Namun, apabila tidak ada ahli kesehatan di dekat pasien, seseorang yang telah terlatih untuk memberikan pertolongan pertama harus mencoba menghentikan pendarahan.
BalasHapusada baiknya menggunakan koagulan
Hapusterima kasih nurul
HapusHai yesi.. Saya ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 2.. Jadi kontraindikasi adalah hal2 yang harus dihindari untuk penggunaan ibat antikoagulan atau suatu kondisi yang harus membutuhkan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, diantaranya :
BalasHapus-Konsultasikan kepada dokter bila Anda memerlukan obat antikoagulan saat kehamilan dan menyusui, dokter akan memberikan obat antikoagulan yang sesuai.
-Jika akan menjalani pembedahan, endoskopi, maupun tindakan pengobatan dan diagnosis lainnya, informasikan kepada dokter jika sedang mengonsumsi obat antikoagulan. Jika diperlukan, obat antikoagulan akan dihentikan selama beberapa waktu.
-Jika mengonsumsi warfarin, konsultasikan kepada dokter terkait makanan, minuman, obat, maupun suplemen yang dapat memengaruhi kinerja warfarin.
-Diskusikan mengenai penggunaan obat antikoagulan bila Anda memiliki penyakit ginjal, penyakit liver, gangguan pembekuan darah, diabetes, hipertensi, dan gangguan keseimbangan.
-Beberapa jenis antikoagulan membutuhkan pemeriksaan darah secara rutin untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.
-Diskusikan dengan dokter anak Anda untuk penggunaan obat antikoagulan pada anak-anak, guna mendapat jenis dan dosis yang tepat.
-Beri tahu dokter semua obat-obatan yang sedang Anda gunakan atau konsumsi, bila -Anda direncanakan untuk menggunakan obat antikoagulan.
terima kasih pemaparannya sangat jelas
HapusBaik lah saya akan menjawab pertanyaan nomor 1
BalasHapusBaik lah bila heparin ditambahkan pada darah heparin tidak mengubah hasil pemeriksaan rutin kimia darah, tetapi heparin mengubah bentuk eritrosit dan leukosit. Uji fragilitas tidak dapat dilakukan pada darah berheparin karena heparin mencegah hemolisis
terima kasih tapi juga ada yang akan mempengaruhi yaitu pada jumlah dan bentuk eritrosit dan leukosit
Hapussaya ingin membantu membahas permasalahan no.2 saudari yesi
BalasHapusKontraindikasi dari Antikoagulan terhadap ibu hamil, karna akan semakin menambah faktor resiko perdarahan.
baik abi, berarti tidak boleh mengkonsumsi obat antikoagulan
HapusYesi saya akan menjawab permasalahan anda no.3 yakni dengan cara menutup peredaran darah yang terbuka terlebih dahulu sehingga darah tidak banyak habis dari dalam tubuh
BalasHapusdengan memberikan obat yang tepat yaitu seperti golongan koagulan
Hapus